
Surya Paloh Ingatkan Elite Politik: Hindari Mabuk Kekuasaan, Tunjukkan Etika dan Tahu Diri
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, kembali menyoroti perilaku elite politik yang dinilai terlalu terfokus pada kekuasaan tanpa mempertimbangkan etika dan tanggung jawab moral. Dalam pidatonya saat menutup Program Remaja Bernegara di NasDem Tower, Jakarta, pada 26 April 2025, Paloh mengingatkan para pejabat dan elite politik untuk tidak "mabuk kekuasaan" dan lebih mengedepankan kepentingan bangsa daripada ambisi pribadi.?
"Seharusnya tahu diri, jangan terus-menerus mabuk dengan kekuasaan dan keinginan membangun interest pribadi dan kelompok," ujar Paloh di hadapan para peserta program tersebut. ?
Penekanan pada Etika Politik dan Budaya Malu
Surya Paloh menekankan bahwa elite politik memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga integritas demokrasi Indonesia. Ia mengajak para politisi untuk merenungkan kembali tujuan utama berpolitik, yaitu melayani rakyat dan membangun bangsa, bukan sekadar mengejar kekuasaan.?
Sebagai bentuk nyata dari prinsip tersebut, Paloh menjelaskan alasan Partai NasDem tidak bergabung dalam Kabinet Merah Putih di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, keputusan tersebut didasarkan pada kesadaran diri dan etika politik, mengingat NasDem tidak mendukung pasangan tersebut dalam Pilpres 2024.?
"Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malu lah bagi kami," kata Paloh di Denpasar, Bali, pada 3 April 2025. ?
Paloh menambahkan bahwa meskipun tidak berada dalam kabinet, NasDem tetap mendukung pemerintahan dengan memberikan masukan konstruktif dan menjaga stabilitas politik nasional. Ia menolak anggapan bahwa partainya menjadi oposisi, melainkan memilih posisi sebagai mitra kritis yang tetap mengedepankan kepentingan bangsa.?
Mendorong Generasi Muda untuk Berperan Aktif
Dalam pidatonya, Paloh juga menyoroti peran penting generasi muda dalam memperbaiki kondisi politik Indonesia. Ia menekankan bahwa anak muda harus diberikan pendidikan politik yang baik agar mampu menjadi agen perubahan yang membawa idealisme dan integritas dalam berpolitik.
"Kepada siapa kita boleh berharap di negeri ini? Sekali lagi saya katakan, bukan pada orang-orang generasi seperti model saya ini. Kita tidak punya harapan banyak pada usia-usia seperti ini," ujar Paloh. ?
Paloh berharap generasi muda dapat menghindari praktik politik yang hanya berorientasi pada kekuasaan dan mampu membawa nilai-nilai kebangsaan serta etika dalam setiap langkah politiknya.?
Tanggapan dan Analisis Pengamat Politik
Pernyataan Surya Paloh mendapat perhatian dari berbagai kalangan, termasuk pengamat politik yang menilai sikap NasDem sebagai contoh etika politik yang patut diteladani. Keputusan untuk tidak bergabung dalam kabinet dianggap sebagai bentuk konsistensi terhadap prinsip dan nilai-nilai yang dipegang partai.?prakata.com+1Rmol.id+1liputan6.com+2Rmol.id+2prakata.com+2
Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Dr. Andi Wijaya, menyatakan bahwa langkah NasDem menunjukkan bahwa partai politik dapat tetap berkontribusi dalam pembangunan bangsa tanpa harus berada dalam lingkaran kekuasaan. Ia menambahkan bahwa sikap tersebut dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap partai politik yang berpegang pada prinsip dan etika.?
Kesimpulan
Pernyataan Surya Paloh menjadi pengingat penting bagi elite politik Indonesia untuk selalu mengedepankan etika, tahu diri, dan budaya malu dalam berpolitik. Dengan menolak sikap "mabuk kekuasaan" dan lebih fokus pada pelayanan kepada rakyat, diharapkan demokrasi Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih sehat dan berintegritas.?
Generasi muda sebagai penerus bangsa juga diharapkan dapat mengambil pelajaran dari sikap tersebut dan berperan aktif dalam membangun politik yang bersih, jujur, dan berorientasi pada kepentingan nasional.?
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.