China Ajak Jepang Bersatu Lawan Tarif Impor AS
Politik 2568 views

China Ajak Jepang Bersatu Lawan Tarif Impor AS

24 Apr 2025 04:16

Ketegangan perdagangan global kembali memanas setelah Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, memberlakukan tarif impor tinggi terhadap sejumlah negara, termasuk China dan Jepang. Sebagai respons, China mengajak Jepang untuk bersatu dalam menghadapi kebijakan proteksionis tersebut, menandai potensi pergeseran dalam dinamika geopolitik dan ekonomi di kawasan Asia Timur.?

Latar Belakang: Eskalasi Tarif oleh AS

Pada awal April 2025, AS secara resmi memberlakukan tarif impor sebesar 104% terhadap produk-produk asal China dan 24% terhadap barang-barang dari Jepang. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perdagangan global baru yang diumumkan oleh Presiden Trump, yang bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan mendorong produksi domestik. Namun, kebijakan ini memicu kekhawatiran di kalangan mitra dagang utama AS, termasuk China dan Jepang, yang melihatnya sebagai tindakan proteksionis yang dapat merusak sistem perdagangan multilateral. ?A News
 

Inisiatif China: Menggalang Dukungan Regional

Sebagai respons terhadap kebijakan tarif AS, China mengajak Jepang dan Korea Selatan untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi tantangan perdagangan global. Pada akhir Maret 2025, menteri perdagangan dari ketiga negara bertemu di Seoul untuk membahas percepatan negosiasi perjanjian perdagangan bebas trilateral dan memperkuat kemitraan dalam kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Pertemuan ini menandai upaya bersama untuk mempertahankan sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berbasis aturan. 
 

Posisi Jepang: Antara Aliansi Tradisional dan Kepentingan Ekonomi

Sebagai sekutu tradisional AS, Jepang berada dalam posisi yang kompleks. Di satu sisi, Jepang memiliki kepentingan strategis dalam mempertahankan hubungan erat dengan AS. Namun, di sisi lain, tarif tinggi yang dikenakan oleh AS berdampak negatif terhadap sektor industri Jepang, khususnya otomotif dan elektronik. Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato, dalam pertemuan G20 di Washington, menyerukan kerja sama internasional untuk menstabilkan pasar dan menekankan bahwa tarif AS dapat merugikan pertumbuhan ekonomi global.
 

Analisis Pakar: Potensi Pergeseran Aliansi Ekonomi

Para analis melihat bahwa ajakan China kepada Jepang mencerminkan upaya Beijing untuk membentuk blok ekonomi regional yang lebih solid dalam menghadapi tekanan dari AS. Fujio Kawashima, profesor di Universitas Kobe, menyatakan bahwa China berusaha memperkuat hubungan dengan Jepang untuk mengirimkan pesan kepada komunitas internasional bahwa kebijakan proteksionis AS dapat merusak sistem perdagangan global. Sementara itu, Takamoto Suzuki dari Marubeni Corp menilai bahwa tarif tinggi AS dapat mendorong negara-negara lain untuk meningkatkan kerja sama dengan China sebagai alternatif pasar. 
 

Implikasi terhadap Sistem Perdagangan Global

Langkah-langkah proteksionis yang diambil oleh AS dan respons dari negara-negara mitra dagangnya menimbulkan kekhawatiran terhadap masa depan sistem perdagangan multilateral. China, Jepang, dan Korea Selatan menekankan pentingnya mempertahankan peran Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai penjaga aturan perdagangan internasional. Mereka juga menyerukan reformasi WTO untuk meningkatkan efektivitasnya dalam menyelesaikan sengketa dan menanggapi tantangan perdagangan modern.

 

Kesimpulan

Ajakan China kepada Jepang untuk bersatu dalam menghadapi tarif impor AS mencerminkan dinamika baru dalam hubungan ekonomi dan politik di Asia Timur. Meskipun terdapat tantangan historis dan geopolitik, kepentingan ekonomi bersama mendorong kedua negara untuk mempertimbangkan kerja sama yang lebih erat. Perkembangan ini dapat mempengaruhi struktur aliansi global dan menandai pergeseran menuju tatanan perdagangan yang lebih multipolar.?

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Eks Marinir Gabung Tentara Rusia, DPR: Jika Masih WNI, Bisa Dihukum

Eks Marinir Gabung Tentara Rusia, DPR: Jika Masih WNI, Bisa Dihukum

Baca Selengkapnya
Conclave 2025: Mewaspadai Kebangkitan Politik Ekstrem Kanan di Eropa

Conclave 2025: Mewaspadai Kebangkitan Politik Ekstrem Kanan di Eropa

Baca Selengkapnya
Mahasiswi ITB Ditangkap karena Unggah Meme Prabowo-Jokowi Berciuman

Mahasiswi ITB Ditangkap karena Unggah Meme Prabowo-Jokowi Berciuman

Baca Selengkapnya