Perang Gaza & Yaman Meluas ke Laut Hitam: Ketegangan Global Meningkat
Internasional 1374 views

Perang Gaza & Yaman Meluas ke Laut Hitam: Ketegangan Global Meningkat

11 Apr 2025 01:04

Ketegangan Internasional Memanas: Konflik Gaza dan Yaman Menyentuh Laut Hitam

Ketegangan di Timur Tengah kembali meningkat tajam setelah serangkaian insiden baru memperlihatkan adanya eskalasi militer yang signifikan. Konflik di Jalur Gaza yang belum mereda kini diperparah dengan agresi bersenjata dari kelompok Houthi Yaman yang mengklaim menyerang jalur pelayaran di Laut Hitam. Wilayah yang sebelumnya relatif aman ini kini menjadi fokus perhatian global.

Konflik Gaza dan Yaman

Konflik di Gaza bermula dari bentrokan yang terjadi antara militer Israel dan kelompok Hamas. Sejak Oktober 2023, pertempuran ini telah menewaskan lebih dari 15.000 jiwa, mayoritas warga sipil Palestina. Operasi militer skala besar dan serangan udara yang tiada henti menimbulkan kecaman dari berbagai negara, namun belum ada tanda-tanda deeskalasi.

Sementara itu, di Yaman, kelompok pemberontak Houthi yang didukung Iran semakin intensif dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal dagang yang melewati Laut Merah dan kini, secara mengejutkan, mulai mengklaim akses ke Laut Hitam. Ini merupakan wilayah strategis bagi Rusia, Ukraina, dan NATO.

Serangan ke Laut Hitam: Dimensi Baru dalam Konflik

Menurut laporan dari International Maritime Organization (IMO) pada 5 April 2025, dua kapal kontainer yang berbendera Liberia dan Turki dilaporkan terkena rudal balistik saat melintasi bagian selatan Laut Hitam, dekat perairan Georgia. Serangan tersebut belum diakui secara resmi oleh pihak manapun, namun kelompok Houthi secara terbuka menyebutkan bahwa mereka “mampu menyerang titik mana pun yang menjadi bagian dari sistem pendukung imperialisme.”

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Laut Hitam—yang sebelumnya menjadi arena konflik Rusia-Ukraina—kini bisa menjadi teater baru dari konflik Timur Tengah yang berkepanjangan.

Analisis dan Pandangan Pakar

Menurut Prof. Dr. Amal Ghassan, pakar geopolitik Timur Tengah dari Universitas Leiden, Belanda, perluasan konflik ini ke Laut Hitam adalah sinyal serius terhadap kegagalan sistem keamanan internasional.

“Kita sedang menyaksikan fase baru dalam konflik regional yang telah berubah menjadi ancaman global. Bila Laut Hitam benar-benar dimasuki kekuatan non-negara seperti Houthi, maka dampaknya terhadap keamanan perdagangan global bisa sangat besar,” ujarnya.

Senada dengan itu, General John R. Matthews, mantan komandan NATO di Eropa, menyebut bahwa “setiap upaya gangguan terhadap jalur maritim internasional harus ditanggapi secara kolektif, termasuk bila pelakunya bukan negara.”

Dampak Ekonomi dan Geopolitik

Bursa saham dunia menunjukkan reaksi negatif segera setelah laporan serangan ke Laut Hitam beredar. Harga minyak mentah naik 4,8% dalam sehari, mencapai $92 per barel—level tertinggi sejak awal tahun. Investor mulai khawatir akan gangguan rantai pasok yang sebelumnya sudah terganggu oleh perang di Ukraina.

Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2025 bisa turun hingga 0,6% jika konflik di Laut Hitam tidak segera diredakan. Negara-negara seperti Turki, Rumania, dan Georgia yang memiliki pelabuhan aktif di wilayah ini pun mulai memperketat keamanan.
 

Tanggapan Internasional
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengeluarkan pernyataan bahwa “segala bentuk perluasan kekerasan di wilayah manapun merupakan ancaman terhadap perdamaian dunia.” Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan sidang darurat untuk membahas krisis terbaru ini dalam waktu 48 jam.

Amerika Serikat, melalui Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah menjalin komunikasi intensif dengan sekutu NATO terkait respon kolektif, sementara Rusia—yang memiliki armada Laut Hitam aktif—menyatakan akan “melindungi kepentingan maritimnya dengan segala cara.”
 

Apa Selanjutnya?

Dengan konflik Gaza yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan konflik Yaman yang kini memasuki wilayah geopolitik baru, dunia tampaknya dihadapkan pada babak baru ketidakstabilan internasional. Banyak pihak berharap adanya diplomasi aktif, namun ketegangan yang meluas ini menimbulkan pertanyaan: Apakah dunia sedang menuju konflik global multipolar?

Bagaimana Pendapat Anda?

Apakah konflik di Timur Tengah dan Laut Hitam ini bisa diredakan melalui diplomasi, atau justru akan menjadi titik awal ketegangan global yang lebih besar?
Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Parlemen Arab Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza sebagai Pelanggaran Hukum Internasional

Parlemen Arab Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza sebagai Pelanggaran Hukum Internasional

Baca Selengkapnya
Putin Usulkan Perundingan Langsung dengan Ukraina Pekan Depan

Putin Usulkan Perundingan Langsung dengan Ukraina Pekan Depan

Baca Selengkapnya
Indonesia Serukan Penahanan Diri di Tengah Eskalasi Konflik India-Pakistan

Indonesia Serukan Penahanan Diri di Tengah Eskalasi Konflik India-Pakistan

Baca Selengkapnya