
PM Jepang Serukan Penghapusan Seluruh Tarif Dagang dengan AS
Tokyo, 11 Mei 2025 — Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, kembali menegaskan komitmennya untuk menghapus seluruh tarif dagang antara Jepang dan Amerika Serikat. Dalam wawancara dengan Fuji Television, Ishiba menyatakan bahwa diskusi dengan Presiden AS, Donald Trump, berlangsung konstruktif dan menekankan pentingnya hubungan ekonomi yang lebih terbuka antara kedua negara.
Latar Belakang
Sejak awal 2024, pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif impor sebesar 25% pada baja dan aluminium, serta merencanakan tarif serupa pada mobil dan produk farmasi. Langkah ini memicu kekhawatiran di Jepang, mengingat lebih dari sepertiga ekspor mobil Jepang ditujukan ke pasar AS.
Dampak terhadap Investasi dan Ekonomi
Ishiba menyoroti bahwa tarif tinggi dapat menghambat investasi Jepang di AS, yang pada gilirannya berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di kedua negara. Ia menyatakan bahwa Jepang telah berinvestasi secara signifikan di AS, dan kebijakan tarif dapat merusak kontribusi tersebut.
Survei Reuters menunjukkan bahwa hampir 90% perusahaan Jepang memperkirakan kebijakan perdagangan Trump akan berdampak negatif terhadap bisnis mereka.
Upaya Diplomatik
Sebagai langkah konkret, Ishiba berencana mengirim Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri, Yoji Muto, ke AS untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat pemerintahan Trump. Tujuannya adalah untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dan memastikan bahwa investasi Jepang tetap dapat berjalan di tengah kebijakan tarif yang ketat.
Tantangan dalam Sektor Pertanian
Selain industri otomotif, sektor pertanian, khususnya beras, menjadi titik krusial dalam negosiasi perdagangan. AS menekan Jepang untuk membuka pasar berasnya, yang selama ini dilindungi dengan tarif tinggi. Namun, pemerintah Jepang menghadapi tekanan domestik untuk mempertahankan perlindungan terhadap petani lokal.
Pandangan Ekonom
Ekonom memperingatkan bahwa kebijakan tarif dapat memicu ketidakpastian ekonomi global. Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, menyatakan bahwa ada ketidakpastian yang sangat kuat pada prospek kebijakan AS, termasuk tarif, dan bagaimana negara-negara lain dapat menanggapinya.
Prospek Ke Depan
Meskipun negosiasi masih berlangsung, Ishiba optimis bahwa kesepakatan dapat dicapai untuk menghapus seluruh tarif dagang antara Jepang dan AS. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi bilateral dan memberikan manfaat bagi kedua negara.
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.