Hindari Kebiasaan Buruk Ini Saat Membersihkan Busi
Otomotif 1760 views

Hindari Kebiasaan Buruk Ini Saat Membersihkan Busi

28 Apr 2025 01:28

Jakarta, 28 April 2025 — Busi merupakan salah satu komponen vital dalam sistem pembakaran mesin kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Peran busi dalam memantik api di ruang bakar membuat kondisinya harus selalu optimal agar performa kendaraan tetap prima. Namun, masih banyak pemilik kendaraan yang melakukan kesalahan saat membersihkan busi, yang justru mempercepat kerusakan komponen ini.

Berikut beberapa kebiasaan buruk dalam membersihkan busi yang diungkapkan oleh para ahli otomotif, serta tips terbaik untuk merawat busi dengan benar.

1. Menggunakan Amplas atau Sikat Kasar

Salah satu kebiasaan umum yang keliru adalah membersihkan elektroda busi dengan amplas kasar atau sikat kawat. Menurut Ahmad Kurniawan, seorang teknisi senior di Asosiasi Otomotif Indonesia, penggunaan alat abrasif ini dapat mengikis material elektroda, memperpendek usia pakai busi, dan mengubah jarak celah elektroda.
 

"Elektroda busi terbuat dari bahan khusus seperti platinum atau iridium yang dirancang untuk tahan panas ekstrem. Menggosoknya dengan benda kasar akan mempercepat keausan dan menurunkan performa," ujar Ahmad.
 

Rekomendasi: Gunakan sikat halus berbahan nylon atau cairan pembersih busi khusus yang tidak abrasif.
 

2. Merendam Busi dalam Cairan Pembersih Biasa

Beberapa pengguna mencoba merendam busi dalam bahan kimia sembarangan seperti bensin atau tiner. Praktik ini sangat tidak dianjurkan, karena cairan tersebut dapat merusak insulator keramik busi serta meninggalkan residu yang justru mengganggu kinerja pembakaran.
 

Menurut laporan Automotive Maintenance Journal edisi Maret 2025, penggunaan bahan kimia non-spesifik menyebabkan penurunan daya tahan busi hingga 20% lebih cepat dibandingkan metode pembersihan standar.
 

Rekomendasi: Gunakan cairan pembersih khusus busi yang tersedia di toko perlengkapan otomotif resmi.
 

3. Membersihkan Saat Busi Masih Panas

Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah membersihkan busi segera setelah mesin dimatikan, ketika busi masih dalam kondisi panas. Perubahan suhu yang mendadak akibat pendinginan dapat menyebabkan insulator keramik retak atau pecah.
 

"Biarkan mesin dingin setidaknya 30 menit sebelum melepas dan membersihkan busi untuk mencegah kerusakan termal," tambah Ahmad.
 

4. Memukul Busi untuk Menghilangkan Kotoran

Dalam beberapa kasus, pengguna mencoba mengetuk busi untuk menghilangkan karbon yang menempel. Tindakan ini berisiko menyebabkan retakan mikroskopis pada insulator busi, yang dapat mengakibatkan bocornya tegangan listrik dan kegagalan pengapian.
 

Rekomendasi: Gunakan udara bertekanan rendah atau lap bersih untuk membersihkan kotoran ringan secara perlahan.
 

5. Mengabaikan Pemeriksaan Jarak Elektroda

Setelah dibersihkan, busi sering kali tidak diperiksa kembali jarak antar elektrodanya. Padahal, jarak elektroda yang tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, meningkatkan konsumsi bahan bakar, bahkan membuat mesin sulit dinyalakan.

Menurut Global Spark Plug Association (GSPA), ketepatan jarak elektroda busi memiliki pengaruh 15% terhadap efisiensi pembakaran.
 

Rekomendasi: Gunakan alat ukur (feeler gauge) untuk memastikan jarak elektroda sesuai dengan spesifikasi pabrikan kendaraan.
 

Tips Tambahan untuk Merawat Busi

• Ganti Secara Berkala: Sesuai dengan rekomendasi pabrikan, biasanya setiap 20.000–30.000 km untuk busi standar, dan 60.000–100.000 km untuk busi iridium atau platinum.

• Gunakan Busi Sesuai Spesifikasi: Jangan sembarangan mengganti jenis atau tipe busi.

• Perhatikan Tanda-tanda Kerusakan: Seperti warna elektroda menghitam pekat, mesin tersendat, atau konsumsi bahan bakar meningkat drastis.
 

Prediksi Tren Perawatan Busi di Masa Depan

Berdasarkan analisis dari International Automotive Technology Forum (2025), tren ke depan menunjukkan meningkatnya penggunaan busi berteknologi pintar (smart spark plugs) yang dapat memonitor performa secara real-time dan mengirimkan data ke sistem kendaraan. Ini akan membantu pengguna mengetahui kapan waktu terbaik untuk membersihkan atau mengganti busi tanpa menunggu performa mesin menurun.
 

Teknologi ini diprediksi mulai banyak diadopsi pada kendaraan premium dan kendaraan listrik hibrida mulai 2026.
 

Kesimpulan

Membersihkan busi memang penting untuk menjaga performa mesin, tetapi melakukannya dengan cara yang salah justru membawa risiko lebih besar. Menghindari kebiasaan buruk seperti penggunaan alat abrasif, cairan kimia sembarangan, hingga mengabaikan pemeriksaan jarak elektroda adalah langkah penting untuk memperpanjang usia busi dan menjaga efisiensi kendaraan. Dengan perawatan yang tepat, busi akan mampu mendukung performa optimal kendaraan dalam jangka panjang.

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Gangguan Ormas di Pabrik BYD Subang Jadi Sorotan Media China

Gangguan Ormas di Pabrik BYD Subang Jadi Sorotan Media China

Baca Selengkapnya
MotoGP dan Harley-Davidson Luncurkan Seri Balap Global Mulai 2026

MotoGP dan Harley-Davidson Luncurkan Seri Balap Global Mulai 2026

Baca Selengkapnya
Sering Kecelakaan, Sopir Truk dan Bus di Indonesia Abai Keselamatan

Sering Kecelakaan, Sopir Truk dan Bus di Indonesia Abai Keselamatan

Baca Selengkapnya