Mobil Listrik Indonesia 2025: Persaingan Wuling Binguo, Hyundai IONIQ, dan Esemka EV Memanas
Otomotif 10 views

Mobil Listrik Indonesia 2025: Persaingan Wuling Binguo, Hyundai IONIQ, dan Esemka EV Memanas

25 Jun 2025 04:17

Jakarta, 25 Juni 2025 — Industri otomotif Indonesia memasuki fase transformasi besar dengan melonjaknya permintaan kendaraan listrik (EV). Sepanjang kuartal I 2025, penjualan mobil listrik di dalam negeri naik 182% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Fenomena ini dipicu oleh tiga faktor utama: insentif pajak 0%, semakin meratanya infrastruktur SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), dan kehadiran model-model baru dari pabrikan lokal dan internasional.


Wuling Binguo: Favorit Konsumen Perkotaan

Wuling Motors meluncurkan Binguo EV sebagai penerus sukses Air EV. Mobil ini mengusung desain retro-futuristik dengan jarak tempuh hingga 410 km dalam sekali charge. Harga mulai dari Rp 317 juta OTR Jakarta, menjadikannya pilihan terjangkau di kelas mid-size EV.
 

Fitur unggulan seperti One Pedal Driving, Voice Command Bahasa Indonesia, dan koneksi IoV (Internet of Vehicle) menjadi daya tarik tersendiri.

Product Manager Wuling Indonesia, Arif Prabowo, menyatakan:

“Binguo dirancang khusus untuk kebutuhan urban mobility, efisien, dan fashionable.”


Hyundai IONIQ 6: Teknologi dan Performa di Kelas Premium

Hyundai tetap mempertahankan dominasinya di segmen EV premium dengan IONIQ 6, yang resmi diluncurkan di Indonesia bulan Mei lalu. Dengan desain streamline futuristik dan teknologi 800V fast charging, IONIQ 6 mampu menempuh 
519 km per sekali isi daya.


Harga jual mulai dari Rp 1,1 miliar, namun tetap mendapat sambutan positif dari segmen atas dan kalangan korporat yang mulai mengadopsi kendaraan ramah lingkungan sebagai armada operasional.

Chief Marketing Officer Hyundai Asia Pacific, Leon Park, menegaskan bahwa:
 

“Pasar Indonesia kini lebih matang dalam menerima konsep EV, bukan hanya karena biaya operasional, tapi juga kesadaran lingkungan.”


Esemka EV: Gebrakan Lokal, Harga Terjangkau

Merek dalam negeri, Esemka, mengejutkan publik dengan meluncurkan Esemka Bima EV 1.0 pada ajang Indonesia International Motor Show 2025. Dengan harga hanya Rp 189 juta, Esemka menjadi pilihan paling ekonomis untuk pelaku UMKM, instansi pemerintah daerah, dan masyarakat menengah.
 

Meskipun hanya memiliki jarak tempuh 200 km dan desain sederhana, Esemka membawa kebanggaan produksi lokal dan diharapkan menjadi katalisator elektrifikasi luar Pulau Jawa.

Dirut Esemka, Hadi Cahyono, mengungkapkan:

“Kami ingin menjawab tantangan kendaraan listrik untuk semua kalangan, tanpa bergantung pada impor penuh.”


Infrastruktur SPKLU dan Peran PLN

Per Juni 2025, Indonesia telah memiliki 2.141 SPKLU publik aktif tersebar di 34 provinsi. PT PLN (Persero) juga menggandeng 11 pengembang swasta untuk mempercepat pembangunan charging station berbasis solar panel, khususnya di rest area tol Trans Jawa dan Trans Sumatera.

PLN juga menawarkan paket Home Charging Bundling, dengan potongan tarif dan bantuan pemasangan, untuk pemilik mobil listrik pribadi.

 

Tantangan & Proyeksi 2025–2030

Meski pertumbuhan EV sangat pesat, sejumlah tantangan masih membayangi:

• Ketersediaan baterai lokal masih minim (90% masih impor)

• Edukasi publik tentang perawatan EV masih rendah

• Harga mobil listrik masih tergolong mahal untuk segmen entry-level

Namun demikian, pemerintah telah menargetkan 20% pangsa pasar kendaraan listrik pada tahun 2030, dengan program subsidi langsung Rp 7 juta/unit dan penghapusan PPnBM.

Menurut riset McKinsey Asia, Indonesia memiliki potensi menjadi “EV Hub ASEAN” jika investasi di pabrik baterai dan komponen lokal ditingkatkan.


Prediksi Analis

Analis otomotif dari LPEM UI, Dr. Dudi Setiawan, memprediksi bahwa:

“2025 adalah titik balik. Dalam 3 tahun ke depan, 1 dari 5 mobil baru yang dijual akan berjenis listrik.”

Sementara itu, Asosiasi EV Nasional memperkirakan penjualan mobil listrik Indonesia akan melampaui 150.000 unit pada akhir tahun ini, terutama dari kelas small-to-mid city car.


Kesimpulan

Peta persaingan EV di Indonesia tahun 2025 semakin kompetitif dan progresif. Konsumen kini memiliki lebih banyak pilihan — dari Wuling yang stylish, Hyundai yang canggih, hingga Esemka yang membumi.

Jika tren ini konsisten, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi pemain utama kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara dalam waktu dekat.

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Transformasi dan Tantangan Industri Otomotif Profesional Indonesia 2025

Transformasi dan Tantangan Industri Otomotif Profesional Indonesia 2025

Baca Selengkapnya
Vega Lampung Club Rayakan 21 Tahun Berkontribusi di Dunia Otomotif dan Sosial

Vega Lampung Club Rayakan 21 Tahun Berkontribusi di Dunia Otomotif dan Sosial

Baca Selengkapnya
BAIC X55 II Resmi Meluncur di Semarang, Targetkan Pasar SUV Jawa Tengah

BAIC X55 II Resmi Meluncur di Semarang, Targetkan Pasar SUV Jawa Tengah

Baca Selengkapnya