Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Ekonomi 1758 views

Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

28 Apr 2025 01:13

Jakarta, 28 April 2025 — Harga minyak dunia mengalami kenaikan tipis pada akhir pekan lalu, mencerminkan sentimen pasar yang masih dibayangi oleh ketidakpastian ekonomi global dan potensi peningkatan pasokan dari negara-negara produsen utama.?

Pergerakan Harga Terkini

Mengutip data dari Refinitiv, harga minyak mentah Brent untuk kontrak Juni 2025 dibuka di level US$67,04 per barel dan sempat mencapai puncak harian di US$67,57 sebelum ditutup pada US$66,87 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen menjadi US$63,02 per barel, meskipun secara mingguan mencatat penurunan sebesar 2,6%.

?Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
 

Ketidakpastian Ekonomi Global

Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok terus menjadi perhatian utama pasar. Meskipun terdapat sinyal deeskalasi dari Presiden AS Donald Trump, belum ada kepastian mengenai hasil negosiasi tarif antara kedua negara. Ketidakpastian ini menimbulkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi.

Potensi Peningkatan Pasokan OPEC+

Beberapa anggota OPEC+ mempertimbangkan untuk mempercepat peningkatan produksi minyak pada Juni, memperpanjang kenaikan produksi yang tidak terduga pada Mei sebesar 411 ribu barel per hari. Langkah ini mencerminkan perpecahan internal terkait kepatuhan terhadap kuota produksi dan terjadi di tengah harga minyak yang mendekati level terendah dalam empat tahun terakhir.
 

Fluktuasi Permintaan dan Pasokan

Barclays telah menurunkan proyeksi harga minyak Brent untuk tahun 2025 sebesar US$9 menjadi US$74 per barel, dengan alasan permintaan yang lebih lemah dan ketidakpastian ekonomi yang meningkat. Bank tersebut juga memperkirakan surplus pasokan global sebesar 600 ribu barel per hari tahun ini, didorong oleh pertumbuhan produksi AS dan permintaan global yang lebih lemah dari perkiraan.
 

Sementara itu, Goldman Sachs memproyeksikan harga minyak akan rata-rata US$76 per barel pada 2025, dengan risiko penurunan harga akibat kapasitas cadangan yang tinggi di antara produsen utama dan potensi tarif perdagangan yang lebih luas.

Prospek ke Depan

Para analis memperkirakan bahwa harga minyak akan tetap volatil dalam jangka pendek, dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara pertumbuhan ekonomi global, kebijakan produksi OPEC+, dan perkembangan di sektor energi. Fokus pasar akan tertuju pada hasil negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok, keputusan produksi OPEC+, serta data ekonomi dari negara-negara konsumen utama.
 

Dengan latar belakang ketidakpastian yang terus berlanjut, pelaku pasar diharapkan untuk tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai skenario dalam pengambilan keputusan investasi di sektor energi.?

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Perang India vs Pakistan Memanas: Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?

Perang India vs Pakistan Memanas: Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?

Baca Selengkapnya
PM Jepang Serukan Penghapusan Seluruh Tarif Dagang dengan AS

PM Jepang Serukan Penghapusan Seluruh Tarif Dagang dengan AS

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 4,95% di Triwulan I 2025, Pemprov DKI Gencarkan Pencegahan Tawuran

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 4,95% di Triwulan I 2025, Pemprov DKI Gencarkan Pencegahan Tawuran

Baca Selengkapnya