Negosiasi Tarif AS Dilanjutkan 60 Hari: Fokus pada Mineral Kritis dan Ketahanan Rantai Pasok
Ekonomi 1548 views

Negosiasi Tarif AS Dilanjutkan 60 Hari: Fokus pada Mineral Kritis dan Ketahanan Rantai Pasok

21 Apr 2025 00:42

Jakarta, 21 April 2025 — Pemerintah Amerika Serikat resmi memperpanjang masa negosiasi tarif selama 60 hari ke depan, menyusul kebijakan tarif baru yang diumumkan Presiden Donald Trump awal bulan ini. Perpanjangan ini memberikan waktu tambahan bagi mitra dagang utama, termasuk Indonesia, untuk mencapai kesepakatan yang dapat meredakan ketegangan dagang global.?

Latar Belakang: Eskalasi Tarif Global

Pada awal April, Presiden Trump mengumumkan tarif dasar sebesar 10% untuk seluruh mitra dagang AS, dengan tarif tambahan hingga 25% untuk sektor-sektor tertentu seperti otomotif, baja, dan aluminium. Kebijakan ini memicu respons cepat dari negara-negara mitra, termasuk China yang memberlakukan tarif balasan sebesar 84% pada produk AS.

Indonesia, yang menghadapi ancaman tarif hingga 32% pada ekspornya ke AS, merespons dengan rencana peningkatan impor dari AS hingga $19 miliar, termasuk sekitar $10 miliar untuk energi. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS dan menghindari pemberlakuan tarif tinggi.?

Fokus Negosiasi: Mineral Kritis dan Rantai Pasok

Dalam perpanjangan negosiasi 60 hari ini, beberapa isu utama menjadi fokus pembahasan:?
 

1. Mineral Kritis

AS menekankan pentingnya penguatan produksi domestik mineral langka dan penting, seperti litium dan nikel, yang krusial untuk teknologi tinggi dan pertahanan. Menteri Dalam Negeri AS, Doug Burgum, menyatakan bahwa pemerintahan Trump berupaya meningkatkan produksi mineral dalam negeri dengan mempercepat proses perizinan dan memperluas akses ke lahan federal.?

2. Ketahanan Rantai Pasok

Pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik telah menyoroti kerentanan rantai pasok global. AS dan mitra dagangnya, termasuk Indonesia, membahas strategi untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok, khususnya di sektor energi dan pangan.
 

3. Reformasi Perdagangan

Kongres AS tengah membahas "Trade Review Act of 2025", yang mewajibkan persetujuan kongres untuk setiap tarif baru dalam 60 hari setelah diberlakukan. RUU ini, yang didukung oleh Senator Chuck Grassley dan Maria Cantwell, bertujuan untuk mengembalikan wewenang perdagangan kepada legislatif dan mencegah pemberlakuan tarif sepihak.

Dampak Ekonomi dan Prediksi Ahli

Menurut analisis Yale University's Budget Lab, tarif yang diberlakukan AS pada tahun 2025 diperkirakan akan mengurangi pertumbuhan PDB riil sebesar 1,1% dan meningkatkan inflasi sebesar 2,3% . Hal ini dapat menyebabkan kenaikan harga barang konsumsi dan menurunkan daya beli masyarakat.?

 

Di sisi lain, Indonesia berupaya memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan ekspor mineral kritis dan memperkuat kerja sama perdagangan dengan AS. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia siap meningkatkan impor dari AS dan mengurangi ketergantungan pada negara lain untuk menjaga hubungan dagang yang harmonis.

Perpanjangan negosiasi tarif selama 60 hari memberikan peluang bagi AS dan mitra dagangnya untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Fokus pada mineral kritis, ketahanan rantai pasok, dan reformasi perdagangan menjadi kunci dalam pembahasan ini. Keberhasilan negosiasi ini akan sangat mempengaruhi stabilitas ekonomi global dan hubungan dagang internasional ke depan.?

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

Perang India vs Pakistan Memanas: Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?

Perang India vs Pakistan Memanas: Apa Dampaknya ke Ekonomi RI?

Baca Selengkapnya
PM Jepang Serukan Penghapusan Seluruh Tarif Dagang dengan AS

PM Jepang Serukan Penghapusan Seluruh Tarif Dagang dengan AS

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 4,95% di Triwulan I 2025, Pemprov DKI Gencarkan Pencegahan Tawuran

Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 4,95% di Triwulan I 2025, Pemprov DKI Gencarkan Pencegahan Tawuran

Baca Selengkapnya