
Kapal Induk Jadi Sasaran Usai Serangan AS Tewaskan 80 Orang di Yaman
Jakarta, 20 April 2025 — Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali meningkat setelah kelompok Houthi di Yaman melancarkan serangan terhadap kapal induk Amerika Serikat sebagai balasan atas serangan udara AS yang menewaskan sedikitnya 80 orang di pelabuhan minyak Ras Isa, Yaman. Serangan ini menandai eskalasi serius dalam konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dan berpotensi memperluas dampaknya ke wilayah sekitarnya.?
Serangan Udara AS di Ras Isa
Pada 18 April 2025, militer AS melancarkan serangan udara yang menghantam pelabuhan minyak Ras Isa, wilayah yang dikuasai oleh kelompok Houthi. Menurut laporan media yang dikelola Houthi, serangan tersebut menewaskan sedikitnya 80 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya, termasuk warga sipil dan petugas penyelamat. Serangan ini disebut sebagai yang paling mematikan dalam 15 bulan terakhir sejak AS memulai kampanye militernya terhadap kelompok yang didukung Iran tersebut.
Militer AS menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk memutus jalur pasokan dan pendanaan bagi Houthi, serta mengurangi kemampuan mereka dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Namun, serangan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk Iran dan Hamas, yang menyebutnya sebagai tindakan agresi dan pelanggaran terhadap kedaulatan Yaman. ?
Balasan Houthi: Kapal Induk AS Jadi Target
Sebagai respons atas serangan tersebut, kelompok Houthi mengklaim telah meluncurkan serangan rudal yang menargetkan kapal induk AS di Laut Merah. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak militer AS mengenai kerusakan atau korban akibat serangan ini, tindakan Houthi menunjukkan peningkatan kemampuan mereka dalam menargetkan aset-aset militer AS di kawasan tersebut.
Sebelumnya, Houthi telah beberapa kali mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal-kapal perang AS, termasuk USS Harry S. Truman, sebagai bagian dari kampanye mereka untuk menentang kehadiran militer asing di wilayah tersebut. ?
Reaksi Internasional dan Potensi Eskalasi
Serangan balasan Houthi terhadap kapal induk AS memicu kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah. PBB dan berbagai negara menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan yang dapat memperburuk situasi. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, menyatakan keprihatinannya terhadap meningkatnya kekerasan dan mendesak semua pihak untuk mematuhi hukum humaniter internasional serta melindungi warga sipil.
Analis keamanan regional memperingatkan bahwa serangan terhadap kapal induk AS dapat memicu respons militer yang lebih besar dari Washington, yang pada gilirannya dapat memperluas konflik ke negara-negara tetangga dan mengganggu stabilitas kawasan.?
Serangan udara AS yang menewaskan puluhan orang di Yaman dan serangan balasan Houthi terhadap kapal induk AS menunjukkan betapa rapuhnya situasi keamanan di kawasan Timur Tengah. Tanpa upaya diplomatik yang serius dan komitmen dari semua pihak untuk menahan diri, konflik ini berpotensi berkembang menjadi konfrontasi yang lebih luas dengan dampak yang signifikan bagi keamanan regional dan global.?
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.