
Makanan Asia Bakal Lenyap dari Supermarket AS Imbas Perang Tarif Trump
Jakarta, 20 April 2025 — Kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump telah menimbulkan dampak signifikan terhadap ketersediaan dan harga produk makanan Asia di Amerika Serikat. Supermarket dan toko grosir yang mengandalkan impor dari negara-negara Asia menghadapi lonjakan biaya dan kelangkaan produk, memicu kekhawatiran di kalangan pelaku industri dan konsumen.?
Lonjakan Tarif dan Dampaknya
Pada awal April 2025, pemerintahan Trump mengumumkan tarif impor baru yang dikenal sebagai kebijakan "tarif timbal balik", dengan tarif tambahan hingga 54% untuk produk dari Tiongkok dan tarif serupa untuk negara-negara Asia lainnya seperti Vietnam, India, dan Filipina . Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan neraca perdagangan AS, namun telah menimbulkan konsekuensi yang luas bagi industri makanan.
Produk-produk seperti beras, rempah-rempah, saus, dan makanan ringan yang sebelumnya mudah ditemukan di rak supermarket kini mengalami kenaikan harga yang tajam atau bahkan menghilang dari peredaran. Menurut laporan dari NPR, tarif baru ini sangat memengaruhi toko grosir Asia yang mengandalkan impor dari negara-negara tersebut.?
Dampak pada Pelaku Industri
Perusahaan-perusahaan kecil yang mengimpor dan menjual produk makanan Asia merasakan dampak langsung dari kebijakan ini. Jing Gao, CEO Fly By Jing, produsen saus cabai khas Sichuan, menyatakan bahwa tarif impor yang dikenakan pada produknya melonjak dari 15% menjadi 160%, memengaruhi keberlanjutan bisnisnya.?
"Kami tidak dapat mengganti bahan baku utama seperti cabai Erjingtiao yang hanya tumbuh di Sichuan. Tarif ini bukan hanya masalah bisnis, tetapi juga ancaman terhadap pelestarian budaya kuliner," ujar Gao.?
Situasi serupa dialami oleh toko-toko seperti Not Just Spices di New York, yang menghadapi tarif impor hingga 44% untuk produk dari Sri Lanka, termasuk rempah-rempah dan teh.?
Kekhawatiran Konsumen dan Komunitas
Konsumen, terutama dari komunitas Asia-Amerika, merasakan dampak langsung dari kebijakan ini. Kenaikan harga dan kelangkaan produk makanan tradisional memengaruhi pola konsumsi dan akses terhadap makanan khas budaya mereka. Menurut laporan dari AP News, banyak konsumen yang khawatir bahwa makanan yang biasa mereka konsumsi akan menjadi barang mewah yang sulit dijangkau.
Selain itu, toko-toko grosir kecil yang melayani komunitas ini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan operasi mereka di tengah lonjakan biaya dan penurunan pasokan. Hal ini berpotensi mengancam keberlangsungan bisnis lokal dan keragaman budaya kuliner di AS.?
Analisis dan Prediksi Ahli
Para ahli ekonomi memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap ekonomi AS. Menurut analisis dari Tax Foundation, tarif yang diberlakukan dapat meningkatkan beban pajak rumah tangga AS sebesar rata-rata $1.243 per tahun, mengurangi pendapatan setelah pajak sebesar 1,2%.?
Selain itu, kebijakan ini dapat mendorong inflasi harga pangan dan memperburuk ketimpangan ekonomi, terutama di kalangan komunitas yang bergantung pada produk impor untuk kebutuhan sehari-hari.?
Respons dan Upaya Penyesuaian
Beberapa pelaku industri mencoba menyesuaikan diri dengan mencari alternatif sumber bahan baku atau memodifikasi produk mereka. Namun, bagi banyak perusahaan kecil, opsi ini terbatas dan tidak selalu memungkinkan tanpa mengorbankan kualitas atau keaslian produk.?
Sementara itu, beberapa organisasi dan komunitas mulai mengadvokasi perubahan kebijakan dan mencari dukungan untuk bisnis lokal yang terdampak. Namun, tanpa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan, tantangan ini diperkirakan akan berlanjut.?
Kesimpulan
Kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump telah menimbulkan dampak luas terhadap ketersediaan dan harga produk makanan Asia di Amerika Serikat. Dampak ini dirasakan oleh pelaku industri, konsumen, dan komunitas, serta berpotensi memengaruhi keragaman budaya kuliner di negara tersebut. Tanpa adanya penyesuaian kebijakan atau dukungan tambahan, tantangan ini diperkirakan akan terus berlanjut dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.