FOMO: Fenomena Sosial yang Mempengaruhi Karier dan Kehidupan Profesional Anda
Gaya Hidup 1349 views

FOMO: Fenomena Sosial yang Mempengaruhi Karier dan Kehidupan Profesional Anda

13 Apr 2025 08:42

Di dunia yang serba cepat dan saling terhubung seperti sekarang, istilah FOMO (Fear of Missing Out) semakin sering kita dengar, terutama di kalangan profesional. FOMO mengacu pada perasaan takut ketinggalan sesuatu yang sedang berlangsung, baik itu tren sosial, peluang karier, atau peristiwa besar yang berpotensi memberikan keuntungan pribadi. Meskipun FOMO sering kali dikaitkan dengan sosial media, fenomena ini tidak hanya memengaruhi kehidupan sosial kita, tetapi juga dapat berimbas pada kesehatan mental dan bahkan produktivitas di tempat kerja. Bagaimana FOMO memengaruhi profesional di era digital ini?
 

FOMO dalam Kehidupan Profesional

Bagi banyak profesional muda, FOMO bisa muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari perasaan tidak ingin ketinggalan informasi terkini dalam industri mereka, hingga tekanan untuk selalu tampil sempurna di media sosial. Sebuah studi oleh American Psychological Association (APA) menemukan bahwa sekitar 56% pekerja muda mengaku mengalami kecemasan akibat FOMO terkait dengan perkembangan karier dan kehidupan sosial mereka.
 

Di tempat kerja, FOMO sering kali muncul dalam bentuk perasaan cemas saat melewatkan sebuah pertemuan penting atau tidak dapat terlibat dalam proyek-proyek besar. Profesional yang mengalami FOMO mungkin merasa bahwa mereka harus hadir di setiap rapat atau selalu "terhubung" dengan rekan kerja di platform seperti Slack atau email, untuk memastikan tidak tertinggal. Hal ini menciptakan siklus yang memengaruhi keseimbangan hidup dan meningkatkan stres.

Dampak FOMO terhadap Kesehatan Mental dan Produktivitas

Meskipun FOMO mungkin tampak seperti sekadar gangguan kecil dalam kehidupan sehari-hari, dampaknya terhadap kesehatan mental bisa sangat besar. Dr. Elizabeth Lombardo, seorang psikolog klinis dan ahli dalam manajemen stres, menjelaskan, "FOMO dapat menimbulkan kecemasan, rasa tidak cukup baik, dan akhirnya berujung pada kelelahan mental. Pekerja yang merasa harus selalu terhubung dengan dunia luar cenderung tidak memiliki waktu untuk memulihkan diri secara emosional dan fisik."
 

Studi terbaru oleh Harvard Business Review menunjukkan bahwa karyawan yang terus-menerus merasa tertekan untuk "berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat" mengalami penurunan produktivitas. Mereka sering kali merasa terfragmentasi, tidak fokus pada pekerjaan yang ada, dan akhirnya lebih mudah mengalami burnout. Selain itu, mereka mungkin juga terjebak dalam siklus overwork, yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dan pikiran mereka.
 

FOMO juga berhubungan dengan “paradox of choice” — semakin banyak pilihan yang ada, semakin besar kecemasan tentang keputusan yang tepat. Dalam dunia profesional, ini dapat mengarah pada keputusan yang diambil secara tergesa-gesa atau bahkan salah, karena seseorang berusaha mengejar segala sesuatu yang tampaknya berharga.

FOMO dan Media Sosial: Pengaruh yang Kuat

Tidak bisa dipungkiri, media sosial memiliki peran besar dalam memperburuk FOMO. Platform seperti LinkedIn, Instagram, dan Twitter menjadi sumber utama di mana profesional membandingkan diri mereka dengan orang lain. Terkadang, update karier yang diposting oleh kolega atau teman dapat menambah perasaan "tertinggal". Misalnya, ketika melihat rekan kerja mendapatkan promosi atau tampil di acara besar, seseorang yang mengalami FOMO bisa merasa bahwa mereka harus mengejar apa yang tampaknya sebagai kesempatan yang lebih baik.
 

Menurut Dr. Brian Primack, seorang profesor di University of Pittsburgh yang mengkhususkan diri dalam penelitian tentang media sosial, "Media sosial dapat memperburuk perasaan FOMO karena orang sering hanya membagikan sisi terbaik dari kehidupan mereka, menciptakan ilusi bahwa orang lain hidup lebih baik atau lebih sukses."
 

Mengelola FOMO dalam Kehidupan Profesional

Meskipun FOMO dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan kita, ada beberapa cara untuk mengelola perasaan ini agar tidak mengganggu kesejahteraan atau produktivitas profesional.
 

  1. Tetapkan Prioritas yang Jelas: Mengetahui apa yang benar-benar penting bagi Anda di tempat kerja—apakah itu pengembangan keterampilan, jaringan profesional, atau proyek jangka panjang—dapat membantu Anda menanggapi FOMO dengan cara yang lebih sehat.
  2. Batasi Waktu di Media Sosial: Meskipun sulit untuk sepenuhnya menghindari media sosial, mencoba untuk membatasi waktu yang dihabiskan di platform-platform tersebut dapat mengurangi kecemasan tentang apa yang Anda anggap terlewatkan.
  3. Fokus pada Pencapaian Pribadi: Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada pencapaian Anda sendiri dan cara-cara Anda berkembang di tempat kerja. Ini akan membantu mengurangi perasaan tidak cukup baik yang sering muncul akibat FOMO.
  4. Ambil Waktu untuk Diri Sendiri: Pahami pentingnya waktu pribadi. Mengambil waktu untuk istirahat dan melakukan kegiatan yang menyenangkan di luar pekerjaan dapat memberikan kesempatan untuk mengurangi stres dan merenung.
     

FOMO adalah tantangan yang nyata bagi banyak profesional, tetapi dengan pendekatan yang tepat, Anda bisa mengelola dampaknya. Bagaimana Anda menangani FOMO dalam kehidupan profesional Anda? Apakah Anda merasa bahwa perasaan ini memengaruhi keputusan atau produktivitas kerja Anda? Bagikan pemikiran Anda di komentar!

Sponsored Content

Iklan Dalam (2030x168)

Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.

Komentar

Belum ada komentar.

Berita Terkait

IVGWIN: Transformasi Gaya Hidup Profesional melalui Prediksi Berbasis AI

IVGWIN: Transformasi Gaya Hidup Profesional melalui Prediksi Berbasis AI

Baca Selengkapnya
Gaya Hidup Hemat di 2025: Cerdas Mengelola Keuangan dan Mencapai Kebebasan Finansial

Gaya Hidup Hemat di 2025: Cerdas Mengelola Keuangan dan Mencapai Kebebasan Finansial

Baca Selengkapnya
Kota Kecil Italia Kewalahan Diserbu 75.000 Turis dalam Sehari

Kota Kecil Italia Kewalahan Diserbu 75.000 Turis dalam Sehari

Baca Selengkapnya