
Kasus COVID-19 di China Melonjak 16% Akibat Varian Omicron NB.1.8.1
Pada awal Mei 2025, China mengalami lonjakan kasus COVID-19 sebesar 16,2%, meningkat dari 7,5% pada minggu sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penyebaran varian Omicron NB.1.8.1, yang telah menjadi dominan di beberapa wilayah Asia.
Dampak Varian NB.1.8.1
Varian NB.1.8.1, turunan dari Omicron, menunjukkan kemampuan penularan yang lebih tinggi dibandingkan varian sebelumnya. Meskipun gejala yang ditimbulkan mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam ringan, dan kelelahan, peningkatan kasus telah menyebabkan tekanan pada sistem kesehatan di beberapa kota besar.
Di Hong Kong, misalnya, terjadi lonjakan kunjungan ke unit gawat darurat dan rawat inap terkait COVID-19, dengan 81 kasus parah dan 30 kematian dalam empat minggu terakhir, sebagian besar di antaranya adalah lansia.
Prediksi dan Tindakan Pemerintah
Pakar penyakit pernapasan terkemuka China, Zhong Nanshan, memprediksi bahwa gelombang infeksi saat ini akan mencapai puncaknya pada bulan Juni sebelum mulai menurun. Beliau menganjurkan agar individu yang mengalami gejala, terutama lansia, segera mencari perawatan medis dalam 48 jam pertama.
Pemerintah China telah mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan dasar, seperti memakai masker di tempat umum dan menjaga jarak fisik, guna menekan laju penyebaran varian ini.
Implikasi terhadap Gaya Hidup Profesional
Lonjakan kasus ini berdampak signifikan terhadap gaya hidup profesional di China. Banyak perusahaan kembali memberlakukan kebijakan kerja dari rumah (WFH) untuk mengurangi risiko penularan di tempat kerja. Pertemuan bisnis dan konferensi tatap muka ditunda atau dialihkan ke format virtual.
Selain itu, sektor perjalanan bisnis mengalami penurunan, dengan banyak profesional membatalkan atau menunda perjalanan dinas mereka. Hal ini berdampak pada industri perhotelan dan transportasi, yang sebelumnya mulai pulih dari dampak pandemi.
Respons Global dan Pencegahan
Varian NB.1.8.1 telah terdeteksi di beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat, melalui pemantauan di bandara internasional. Meskipun jumlah kasus di luar China masih relatif rendah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas kesehatan nasional terus memantau perkembangan varian ini.
Masyarakat global diimbau untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan standar, seperti vaksinasi, penggunaan masker, dan menjaga kebersihan tangan, guna mengurangi risiko penyebaran varian baru ini.
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.