
Microsoft Larang Karyawan Gunakan DeepSeek karena Risiko Keamanan Data dan Propaganda
Jakarta, 12 Mei 2025 — Microsoft telah mengumumkan pelarangan penggunaan aplikasi kecerdasan buatan (AI) DeepSeek oleh seluruh karyawannya. Keputusan ini diambil setelah perusahaan menilai adanya risiko signifikan terkait keamanan data dan potensi penyebaran propaganda melalui aplikasi tersebut.
Alasan Pelarangan
Dalam sebuah sidang dengar pendapat di Senat Amerika Serikat pada 8 Mei 2025, Presiden dan Wakil Ketua Microsoft, Brad Smith, menyatakan bahwa perusahaan tidak mengizinkan karyawannya menggunakan aplikasi DeepSeek, baik pada perangkat desktop maupun mobile. Smith menekankan bahwa keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran bahwa data pengguna dapat dikirim kembali ke China dan aplikasi tersebut dapat menghasilkan konten yang terkait dengan propaganda yang disponsori negara.
DeepSeek, dikembangkan oleh startup AI asal China, telah menarik perhatian global karena kemampuannya yang canggih dan biaya operasional yang rendah. Namun, metode penyimpanan data aplikasi ini, yang menempatkan semua data pengguna pada server di China, menimbulkan kekhawatiran serius mengenai privasi dan keamanan data. Data yang disimpan di China tunduk pada undang-undang negara tersebut, yang dapat mewajibkan perusahaan untuk menyerahkan data kepada pemerintah jika diminta.
Tindakan Microsoft
Selain melarang penggunaan DeepSeek oleh karyawan, Microsoft juga memutuskan untuk tidak menyertakan aplikasi ini dalam toko aplikasinya. Langkah ini mencerminkan pendekatan proaktif perusahaan dalam melindungi data dan informasi sensitif dari potensi risiko yang ditimbulkan oleh aplikasi pihak ketiga yang berbasis di negara dengan kebijakan privasi yang berbeda.
Meskipun demikian, Microsoft sebelumnya telah menyediakan model DeepSeek R1 melalui platform Azure AI Foundry-nya. Namun, perusahaan menegaskan bahwa versi yang tersedia di Azure adalah model open-source yang dapat di-host secara lokal tanpa perlu komunikasi dengan infrastruktur berbasis di China, sehingga mengurangi risiko keamanan yang biasanya terkait dengan sistem AI asing.
Reaksi dan Implikasi
Langkah Microsoft ini sejalan dengan tindakan serupa yang diambil oleh berbagai negara dan institusi. Negara-negara seperti Italia, Taiwan, dan Korea Selatan, serta lembaga-lembaga seperti Angkatan Laut AS, Kongres, Pentagon, dan NASA, telah memberlakukan larangan terhadap penggunaan DeepSeek karena kekhawatiran serupa mengenai keamanan data dan potensi propaganda .
Para ahli keamanan siber menilai bahwa keputusan Microsoft mencerminkan meningkatnya kesadaran dan kewaspadaan terhadap risiko yang ditimbulkan oleh teknologi asing, terutama yang berasal dari negara dengan kebijakan privasi dan kontrol informasi yang ketat. Mereka menekankan pentingnya bagi perusahaan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap aplikasi dan layanan yang digunakan dalam lingkungan kerja untuk memastikan keamanan data dan informasi perusahaan.
Kesimpulan
Pelarangan penggunaan DeepSeek oleh Microsoft menyoroti tantangan yang dihadapi perusahaan global dalam menavigasi lanskap teknologi yang semakin kompleks dan terpolitisasi. Keputusan ini menekankan pentingnya kebijakan internal yang kuat dalam mengelola risiko keamanan data dan memastikan bahwa teknologi yang digunakan sejalan dengan nilai dan kepentingan perusahaan.
Untuk mengirim komentar, Anda perlu login.
Komentar
Belum ada komentar.